MAN 1 Bandar Lampung Gelar Sosialisasi Bersama Gramedia: "Meningkatkan Minat Literasi dan Stop Bullying, Start Caring"

MAN 1 Bandar Lampung Gelar Sosialisasi Bersama Gramedia:

Bandar Lampung – (Jurnalis) MAN 1 Bandar Lampung menggelar kegiatan bertajuk "Meningkatkan Minat Literasi dan Stop Bullying, Start Caring" pada Selasa (12/8/2025) pukul 08.00 WIB di Gedung Serba Guna (GSG) MAN 1 Bandar Lampung. Acara ini mengusung tema inspiratif tentang bullying dan bertujuan meningkatkan minat menulis di kalangan siswa/i MAN 1 Bandar Lampung.

 

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan lafaz basmalah, dilanjutkan penyambutan narasumber, Wahyudi Pratama, S.H., beserta pemaparan karya-karya yang telah diterbitkannya.

 

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Waka Kepala Madrasah, Dra. Yuniarti, yang mewakili Kepala MAN 1 Bandar Lampung. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik, sehingga diharapkan siswa/i dapat memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin, mengingat tidak semua siswa dapat hadir. Beliau juga memberikan informasi singkat tentang MAN 1 Bandar Lampung serta berharap agar Mas Yudi dapat membagikan trik dan tips menulis, sekaligus memberikan semangat kepada siswa/i yang memiliki bakat di bidang literasi.

 

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber. Wahyudi Pratama, S.H., lulusan Sarjana Hukum Universitas Hasanuddin, telah menulis 15 judul buku dan berkolaborasi dengan berbagai tokoh publik. Ia menekankan bahwa usia bukan patokan seseorang terlihat muda atau tua; dengan membiasakan senyum setiap hari, kita bisa terlihat lebih muda. Kehadirannya kali ini bertujuan untuk berbagi pengalaman menulis sekaligus membahas isu bullying.

 

Sesi interaktif berlangsung seru ketika Kak Yudi mengajak salah satu siswa, Sheila, untuk maju ke depan. Ia ingin menggali motivasi menulis dari para siswa secara langsung. Ketika ditanya apa yang membuatnya menulis, Sheila menjawab bahwa ia menulis karena tidak tahu harus bercerita kepada siapa.

 

Menanggapi hal itu, Kak Yudi menjelaskan bahwa menulis memang bisa menjadi ruang aman bagi seseorang untuk mengekspresikan perasaan, terutama bagi mereka yang sulit menyampaikannya secara lisan. Dari sinilah ia mengaitkan pembahasan ke tema Stop Bullying, Start Caring. Kak Yudi kemudian membuka kisah Zahra, seorang korban bullying, sebagai contoh nyata bagaimana perasaan yang terpendam bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Menurutnya, karya tulis dapat menjadi jembatan bagi orang yang tidak berani untuk menyuarakan isi hati dan pikirannya.

 

Ia mengingatkan bahwa setiap manusia adalah makhluk unik ciptaan Allah, dan tidak ada yang sempurna. Kita harus mensyukuri bentuk terbaik yang telah diberikan. Terkadang, kita merasa dibully, diremehkan, atau dikucilkan, namun penting untuk memvalidasi perasaan sendiri, tidak memendamnya, dan bertanya pada diri sendiri tentang apa yang sedang terjadi.

 

Kak Yudi memaparkan empat jenis bullying:

 

1. Fisik – melukai atau mencederai orang lain.

 

 

2. Verbal – menggunakan kata-kata kasar.

 

 

3. Sosial – mengirim komentar buruk di media sosial, yang juga melanggar UU ITE.

 

 

4. Cyberbullying – perundungan di dunia maya.

 

 

 

Ia menegaskan bahwa kita tidak sendirian dan selalu ada guru BK yang siap mendengar. Sering kali, candaan yang kita anggap biasa ternyata menyakiti orang lain, sehingga bullying harus dihilangkan karena merugikan semua pihak.

 

Dalam sesi bedah buku novel "Bisikan Daun Jatuh", Kak Yudi menjelaskan bahwa kisah dalam novel tersebut menggambarkan bagaimana bullying dapat menghancurkan, tetapi juga menjadi titik balik menuju perubahan. Pesan pentingnya adalah speak up, cari dukungan, dan mulai perubahan dari diri sendiri.

 

Ia juga mengingatkan bahwa bullying memiliki konsekuensi hukum, di antaranya:

a. UU Perlindungan Anak (No. 35 Tahun 2014)

b. UU ITE (Pasal 27 Ayat 3) untuk kasus cyberbullying.

 

"Kalau kamu bisa jadi alasan orang lain tersenyum, kenapa malah membuat mereka terluka?", tuturnya.

 

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan sharing dari beberapa siswa/i. Peserta yang aktif bertanya atau berbagi pengalaman mendapatkan hadiah.

 

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan buku oleh narasumber dan sesi foto bersama.

 

Kontributor (Fadhel/Andro/Rizal)


14/08/2025 22:10, Dilihat 38 kali